Scandal Ibukost dan Anak Kost-an

Ceritahot6969 - Sebagai anak perantau ibukota harus benar-benar siap untuk menjalani kehidupan ditempat melangkah. Salah satu contohnya adalah ketika berada disituasi sekarang ini membuat saya sebagai anak perantau diberhentikan sementara dari pekerjaan karena pandemi covid-19. Suatu hari ketika saya harus bekerja dari rumah untuk mendapatkan penghasilan ternyata  masih kurang dan kebingungan bagaimana harus ngomong ke ibu pemilik kamar kost untuk membayar lantaran belum punya uang Dan akhirnya ibu kost memberikan keringan untuk saya agar uang kost bisa dilakukan dengan cara dicicil.

Oh iya Ibu kost ku seorang istri pegawai swasta yang sering ditinggal bertugas keluar kota oleh suaminya yang membuat ibu kost tidak memiliki teman ngobrol makanya sering bermain ke kamar-kamar anak kost an nya.

Dan setelah berbulan - bulan lamanya aku dan adikku ngontrak ditempat ibu kost itu sampailah pada kejadian di topic Scandal Ibukost dan Anak Kost-an. Waktu itu adik saya dipindahkan pekerjaan ke kota lain, Mengharuskan kami harus berpisah kamar, Dan pada saat itu aku kembali lagi ngekost sendiri.

Scandal Ibukost dan Anak Kost-an

Waktu itu tepat hari Sabtu, dimana Bapak Kost atau suami pemilik kamar kost ini biasanya kerja pada hari Sabtu, maklum dia adalah pegawai swata dan sering juga ke lapangan dimana dia bekerja di perminyakan di lepas pantai. Jadi waktu itu Om Doni ( Suaminya Ibu Kost ) ke lapangan dan tinggallah Ibu Kost sendirian di rumah.

Meskipun Ibu Kostku sudah menikah cukup lama, tetapi masih belum mendapatkan anak hampir sudah 6 tahun, dan hal itu menjadi pertanyaan siapa yang bermasalah diantara mereka berdua. Waktu itu tepatnya malam Sabtu hujan di Ibukota begitu derasnya yang dapat menggoda diri untuk bermalas-malas. Secara otomatis saya langsung masuk kamar tidur dan langsung tergeletak.

Tiba-tiba Ibu Kost memanggil, 

“Dani.. Dani.. Dani.. tolong dong..!” Saya menyahut panggilannya,

“Ada apaan Bu..?”

“Ini lho.. Rumah ibu bocor, Kamu bisa perbaiki tidak?”

Lalu saya mencoba mengambil plastik untuk dipakai sementara supaya hujannya tidak terlalu deras masuk rumah. 10 menitan saya mengerjakannya, setelah itu telah teratasi kebocoran rumah Ibu Kost. Kemudian saya merapikan pakaian saya dan sambil duduk di kursi ruang makan. Ibu Kost menawarkan saya minum kopi,

“Nih.., Biar hangat..!”

Karena saya basah kuyup semua waktu memperbaiki atap rumahnya yang bocor. Saya jawab,

“Okelah boleh juga, tapi saya ganti baju dulu ke rumah..” sambil saya melangkah ke rumah samping.

Saya mengontrak rumah petak Ibu Kost persis di samping rumahnya. Tidak berapa lama saya kembali ke rumah Ibu Kost dengan mengenakan celana pendek tanpa celana dalam. Sejenak saya terhenyak menyaksikan pemandangan di depan mata, rupanya disaat saya pergi mandi dan ganti baju tadi.

Ibu Kost juga rupanya mandi dan telah ganti baju tidur yang seksi dan sangat menggiurkan. Tapi saya berusaha membuang pikiran kotor dari otak saya. Ibu Kost menawarkan saya duduk sambil melangkah ke dapur mengambilkan kopi kesenangan saya. Selang beberapa lama, Ibu Kost sudah kembali dengan secngkir kopi di tangannya.

BACA JUGA :  SISA MALAM MINGGU KEMARIN BERAKHIR SEKS

Sewaktu Ibu Kost meletakkan gelas ke meja persis di depan saya, tidak sengaja terlihat belahan buah dada yang begitu sangat menggiurkan, dan dapat merangsang saya seketika. Entah setan apa yang telah hinggap pada diri saya.


Untuk menghindarkan yang tidak-tidak, maka dengan cepat saya berusaha secepat mungkin membuang jauh-jauh pikiran kotor yang sedang melanda diri saya. Ibu Kost memulai pembicaraan,

“Giman Dani..? Udah hilang dinginnya, Maapin ibu ya sudah ngerepotin waktu kamu buat benerin atap rumah.”

“Ah.. nggak apa-apa lagi Bu, namanya juga tetangga, apalagi saya kan ngontrak di rumah ibu, dan kebetulan Om tidak ada jadi apa salahnya menolong orang yang memerlukan pertolongan kita.” kata saya mencoba memberikan penjelasan.

“Omong-omong Dani, adik-adik kamu yang kemarin pindah kemana..? Biasanya kan udah pada pulag kuliah jam segini,”

“Rupanya Ibu Kostku tidak tau mengetahui bahwa adikku sudah pindah kost ke tempat lain lantaran ditugaskan ditempat yang berbeda dari sebelumnya, Memang sih masih dalam 1 kota Namun adikku lebih memilih pindah lantaran agar lebih dekat ketempat kerjanya dan tidak memakan waktu lama diperjalanan menuju tempat kerja.

“Oh.. jadi kamu sendiri dong di rumah..?”

“Iya Bu..” jawab saya dengan santai.Terus saya tanya,

“Ibu juga sendiri ya..? Biasanya ada si Mbok.., dimana Bu?”

“Itu dia Dani, dia tadi sore minta pulang ke Bandung lihat cucunya baru lahir, jadi dia minta ijin 1 minggu. Kebetulan Om kamu tidak di rumah, jadi tidak terlalu repot. Saya kasih aja dia pulang ke rumah anaknya di Bandung.” jelasnya.

Saya lihat jam dinding menunjukkan sudah jam 23.00 wib malam, tapi rasa ngantuk belum juga ada. Saya lihat Ibu Kost sudah mulai menguap, tapi saya tidak hiraukan karena kebetulan Film di televisi pada saat itu lagi seru, dan tumben-tumbennya malam Sabtu enak siarannya, biasanya juga tidak.

Ibu Kost tidak kedengaran lagi suaranya, dan rupanya dia sudah ketiduran di sofa dengan kondisi pada saat itu dia tepat satu sofa dengan saya persis di samping saya. Sudah setengah jam lebih kurang Ibu Kost ketiduran, waktu itu sudah menunjukkan pukul 23.35.

“Aduh gimana ini, saya mau pulang tapi Ibu Kost sedang ketiduran, mau pamitan gimana ya..?” kata saya dalam hati.

Tiba-tiba saya melihat pemandangan yang tidak pernah saya lihat. Dimana Ibu Kost dengan posisi mengangkat kaki ke sofa sebelah dan agak selonjoran sedang ketiduran, dengan otomatis dasternya tersikap dan terlihat warna celananya yang krem dengan godaan yang ada di depan mata.

Hal ini membuat iman saya sedikit goyang, tapi biar begitu saya tetap berusaha menenangkan pikiran saya. Akhirnya, dari pada saya semakin lama disini semaking tidak terkendali, lebih baik saya bangunkan Ibu Kost biar saya permisi pulang. Akhirnya saya beranikan diri untuk membangunkan Ibu Kost untuk pulang. Dengan sedikit grogi saya pegang pundaknya.

“Buu.. Bu Dina..”
Dengan bermalas-malas Ibu Kost mulai terbangun. Karena saya dengan posisi duduk persis di sampingnya, otomatis Ibu Kost menyandar ke bahu saya. Dengan perasaan yang sangat kikuk, tidak ada lagi yang dapat saya lakukan. Dengan usaha sekali lagi saya bangunkan Ibu Kost.

“Buuu.. Ibuu..”
Walaupun sudah dengan mengelus tangannya, Ibu Kost bukannya bangun, bahkan sekarang tangannya tepat di atas paha saya.

“Aduh gimana ini..?” gumam saya dalam hati, “Gimana nantinya ini..?”

Entah setan apa yang telah hinggap, akhirnya tanpa disadari saya sudah berani membelai rambutnya dan mengelus bahunya. Belum puas dengan bahunya, dengan sedikit hati-hati saya elus badannya dari belakang dengan sedikit menyenggol buah dadanya. Ntah mengapa tytyd ku langsung berdiri, Saya langsung dekatkan bibir saya ke bibirnya Ibu Kost. Tercium sejenak bau harum mulutnya.

Pelan-pelan saya tempelkan dengan gemetaran bibir saya, tapi anehnya Ibu Kost tidak bereaksi apa-apa, entah menolak atau menerima. Dengan sedikit keberanian lagi, saya julurkan lidah ke dalam mulutnya. Dengan sedikit mendesah, Ibu Kost mengagetkan saya. Dia terbangun, tapi entah kenapa bukannya saya ketakutan malah keluar pujian.

“Ibu Kost cantik udah ngantuk ya..? Mmuahh..!” saya kecup bibirnya dengan lembut. Tanpa saya sadari, saya sudah memegang buah dadanya pada ciuman ketiga. Ibu Kost membalas ciuman saya dengan lembut. Dia sudah pakar soal bagaimana cara ciuman yang nikmat, yaitu dengan merangkul leher saya dia menciumi langit-langit mulut saya. 10 menit kami saling berciuman, dan sekarang saya sudah mengelus-elus buah dadanya yang sekal.

“Ahk.. ahk..!” dengan sedikit tergesa-gesa Ibu Kost sudah menarik celana saya yang tanpa celana dalam, dan dengan cepat dia menciumi kepala penis saya.

“Ahkk.. ah..!” nikmatnya tidak tergambarkan, “Ahkk..!”

Saya pun tidak mau kalah, saya singkapkan dasternya yang tipis ke atas. Alangkah terkejutnya saya, rupanya Ibu Kost Dina sudah tidak mengenakan apa-apa lagi di balik dasternya. Dengan agak agresif saya ciumi gunung vaginanya, terus mencari klistorisnya.

“Akh.. akh.. hus..!” desahnya.

Ibu Kost sudah terangsang, terlihat dari vaginanya yang membasah. Saya harus membangkitkan nafsu saya lebih tinggi lagi.

30 menit sudah kami pemanasan, dan sekarang kami sudah berbugil ria tanpa sehelai benang pun yang lengket di badan kami. Tanpa saya perintah, Ibu Kost merenggangkan pahanya lebar-lebar, dan langsung saya ambil posisi berjongkok tepat dekat kemaluannya.
Dengan sedikit gemetaran, saya arahkan batang kemaluan saya dengan mengelus-elus di bibir vaginanya.

“Akh.. huss.. ahk..!” sedikit demi sedikit sudah masuk kepala penis saya.

“Akh.. akh..!” dengan sedikit dorongan,

“Bless.. ss..!” masuk semuanya batang kejantanan saya.
Setelah saya diamkan semenit, secara langsung Ibu Kost menggoyang-goyang pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Tanpa diperintah lagi, saya maju-mundurkan batang kemaluan saya.

“Akh.. uh.. terus Sayang.., kenapa tidak dari dulu kamu deketin Ibu biar bisa puas kyak gini..? Akh.. blesset.. plup.. kcok.. ckock.. plup.. blesset.. akh.. aduh bu, saya sudah mau keluar nih..!”

“Tungguin Ibu juga ya, biar kita sama-sama ngeluarinnya, hehehe." tertawanya ibu kostku..!”


Dengan sedikit hentakan, saya maju-mundurkan kembali batang kemaluan saya.
Sudah 15 menit kami saling berlomba ke bukit kenikmatan, kepala penis saya sudah mulai terasa gatal, dan Ibu Kost teriak,

“Akh..!”

Bersamaan kami meledak, “Crot.. crot.. crot..!” begitu banyak sperma saya muncrat di dalam kandungannya.

Badan saya langsung lemas, kami terkulai di karpet ruang tamu.
Ibu Kost kemudian mengajak saya ke kamar tamu. Sesampainya disana Ibu Kost langsung mengemut batang kemaluan saya, entah kenapa penis saya belum mati dari tegangnya sehabis mencapai klimaks tadi. Langsung Ibu Kost mengakanginya, mengarahkan kepala penis saya ke bibir vaginanya.

“Akh.. huss..!” seperti kepedasan Ibu Kost dengan liarnya menggoyang-goyangkan pinggulnya.

“Blesset.. crup.. crup.. clup.. clopp..!” suara kemaluannya ketika dimasuki berulang-ulang dengan penis saya.

30 menit kami saling mengadu, entah sudah berapa kali Ibu Kost orgasme. Tiba saatnya lahar panas mau keluar.

“Crot.., crot..!” meskipun sudah memuncratkan lahar panas, tidak lepas-lepasnya Ibu Kost masih menggoyang pantatnya dengan teriakan kencang,

“Akh..!” Kemudian ia tertidur di dada ku, kami menikmati sisa-sisa kenikmatan dengan batang kejantananku yang masih lengket didalam vaginanya dengan posisi miring karena kelelahan. Selang beberapa menit kemudian Ibu Kost merubah posisi dia di atas, seakan-akan Ibu Kost tidak mau melepaskan penis saya dari dalam vaginanya. Begitulah malam itu kami habiskan sampai 3 kali bersetubuh. DAPATKAN PENGHASILAN TAMBAHAN HINGGA RATUSAN RIBU RUPIAH DISITUS DOMINO757

Jam 5 pagi saya ngumpat-umpat masuk ke rumah saya di sebelah, dan tertidur akibat kelelahan satu malam kerja berat. Begitulah kami melakukan hampir setiap malam sampai Om itu pulang dari kerjanya.

Dan datangnya adik saya liburan dari tempat kerjanya membuat kami tidak leluasa lagi untuk bercinta. Biasanya kami melakukan seks dalam dua hari itu pun kami lakukan dengan menyelinap ke dapurnya ibu kostku. Kebetulan dapurnya yang ada jendela itu berketepatan dengan kamar mandi kami di rumah sebelahnya.

3 bulan kemudian Ibu Kost hamil dan sangat senang. Semua keluarganya memestakan anak yang mereka tunggu-tunggu 8 1/2 tahun. Tapi entah kenapa, Ibu Kost tidak pernah mengatakan apa-apa mengenai kadungannya, dan kami masih melakukan kebutuhan kami diam-diam selama tidak orang lain dirumah ibu kostku.



Posting Komentar

0 Komentar